Sabtu, 14 November 2009

New Facts Revealed

Sejak timbulnya masalah antara TVXQ dan agensi mereka, SM Town, begitu banyak fakta bermunculan, baik dari pernyataan resmi dari ketiga member yang mengeluarkan tuntutan atas kontrak mereka tersebut, juga sanggahan yang diberikan oleh perwakilan SME, yang membantah pernyataan dari ketiga member tersebut, dan terus menegaskan bahwa satu- satunya alasan mengapa adanya surat tuntutan ini, karena toko kosmetik yang dikelola oleh mereka bertiga.

Salah seorang sumber terpercaya yang sering berada di dekat TVXQ memberikan pernyataan pada seorang reporter majalah, “Diskusi dengan pihak SM Town telah diusahakan berkali- kali, namun perbedaan pendapat mereka tidak dapat diselesaikan. Alasan mengapa masalah ini sampai ke hukum adalah karena mereka tidak bisa menemukan titik temu dari masalah ini.”

Menurut orang yang sudah berada bersama TVXQ sejak mereka debut ini, satu- satunya yang diinginkan oleh para member adalah dipermudahnya kontrak mereka. Namun, pembicaraan ini tidak juga menemukan solusi yang tepat.

“mereka mempertanyakan pernjanjian kontrak mereka, dan pembagian hasil karena semua orang pasti setuju kalau pembagian honor yang mereka terima selama ini sangat tidak rasional.”

“Kebenaran atas 3 hal yang telah disampaikan oleh pihak SM Town.”

Sejak munculnya kasus ini, pihak SME melaporkan bahwa satu- satunya alasan dari kasus ini adalah toko kosmetik yang dikelola oleh ketiga member dari TVXQ. Mereka juga terus menceritakan masalah pemberian mobil mewah untuk tiap member dan pemberian honor 11 miliar untuk mereka.

Namun faktanya, “Anggaplah SM benar mengenai pembagian honor sebanyak 11,7 miliar won selama 6 tahun TVXQ bekerja sama dengan mereka. Itu adalah pembayaran sebelum dipotong pajak (dipotong pajak juga???). Setelah dipotong pajak, sisanya dibagi untuk 5 member selama 6 tahun ini, artinya setiap member mendapatkan kurang dari 200 juta won per tahunnya. Sedangkan untuk penjualan album mereka di Jepang terakhir ini, diperoleh 33 miliar won. Meski begitu, DBSK tidak mendapatkan penghasilan 200 juta won pertahun.”

Dia juga mengkritik perhitungan yang dilakukan pihak SME. “SM meminta uang untuk penari latar dan makan. Pada dasarnya, kebanyakan ditanggung oleh pihak dari TVXQ. SM Jepang juga membagi hasil dengan pihak Avex, dan SM di Korea pun ikut menerima hasil. Dengan begitu, penghasilan yang diterima pihak TVXQ jadi berkurang.”

Juga katanya, mobil mewah yang diterima oleh TVXQ dari SM dibeli atas nama SME, dan bukan atas nama para member. “Mereka menerima mobil mewah dari SM setelah acara penghargaan. Namun, mobil tersebut atas nama pihak SME, dan bukan atas nama para member TVXQ.”

“Ketiga member sudah lelah atas segala perlakuan yang mereka terima.”

“Seandainya berpisah dengan SM, bukan berarti mereka bubar. Bila ketiga member harus meninggalkan pihak SM karena kasus ini, maka tersisa 2 member. Bisa saja kedua member tersebut juga ikut meninggalkan SM atau seandainya tidak, mereka akan tampil meski dari 2 agensi yang berbeda. Mereka berlima masih ingin melanjutkan karir sebagai DBSK.”

Artinya, bila ketiga member jadi meninggalkan SM Town, mereka masih berhak menyandang nama DBSK. Karena setelah ditelusuri, SM Town tidak mendaftarkan hal kepemilikan atas nama DBSK di Industrial Property Office. Pada tahun 2004, SM pernah mencoba untuk mendaftarkan hak kepemilikan atas nama DBSK, namun ditolak. SM tidak berhak atas nama ‘DBSK’.

Berarti, bila kelima member pergi meninggalkan SM, mereka masih berhak atas debut dengan nama DBSK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar